Selasa, 12 Agustus 2008

Mempertanyakan Kebenaran?

ada logika menarik tentang kebenaran "jangan biarkan kebenaran jatuh kebumi karena akan membuatnya menjelma menjadi kekuasaan yang represif. biarkanlah kebenaran tetap menjadi mistery dan harapan. yang terpenting saat ini adalah kebaikan sekarang". pemikir tersebut mengibaratkan kebaikan sebagai kosakata present tenses sedangkan kebenaran adalah future tenses. lalu dalam konteks apa pemikir tadi membicarakannya? beliau mencoba mendebat kebenaran samawi yang dituangkan lewat kitab suci. tentunya kalimat dalam tanda petik diatas merupakan kritik keras terhadap upaya implementasi "aturan agama" menjadi hukum positive.
apa yang bisa kita tangkap dan kita kritisi dari statement pemikir diatas? luar biasa sekali logika beliau sehingga mampu mendikotomikan kata kebaikan dan kebenaran sehingga menjadi begitu kontradiktif. konsep kebaikan sebagai yang terpenting adalah sebuah konsep yang meminggirkan iman dalam cara berfikir. salah satu "karakter iman" adalah iman terhadap sesuatu hal yang gaib. adanya hari pertanggung jawaban adalah sesuatu yang gaib dan karena kita telah dikabarkannya lewat kitab suci maka kita mengimaninya. memang benar kebenaran ini ada kelak di depan hari untuk pembuktiannya. tetapi konsekuensi dari mengimani kebnaran ini harus diimplemntasikan sekarang. karena kita yakin bahwa setiap apa yg kita lakukan sekarang akan dimintai pertanggungjawaban kelak dikemudian hari maka kita akan hati2 dalam bertindak dan berupaya agar setiap gerak searah dengan ketentuan yang memintakan pertanggung jawaban (yang notabene adalah zat yang mengabarkan tentang kebenaran hari pertanggung jawaban). dari logika ini kita tau bahwa kebaikan sekarang bukanlah satu2nya unsur pengontrol gerak kita. iman akan kebenaran yang memang masih mistery atau ghaib juga seharusnya punya peran bahkan mungkin lebih besar untuk mengontrol langkah kita. dengan iman itu bahkan kita tahu bahwa "apa yang menurut kita baik sekarang belum tentu baik untuk masa depan". jadi menjadikan kebaikan sekarang sebagai yang terpenting adalah suatu sikap arogansi dari manusia yang serba terbatas. kecuali kalo iman pribadi kita mengatakan bahwa kita akan hidup selamanya. thing that absolutely impossible.....

Tidak ada komentar: